Selasa, 26 November 2013

Dampak Dahsyat Topan Haiyan Filipina Seperti Tsunami Aceh

Dampak Dahsyat Topan Haiyan Filipina Seperti Tsunami Aceh

 

 

 Topan Haiyan menyerbu sejumlah wilayah di Filipina Jumat 8 November pekan lalu. Dampaknya sangat dahsyat. Korban tewas diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Ribuan rumah hancur rata tersapu angin super kencang.
Topan 'monster' ini telah melalap habis 6 pulau di Filipina. Banyak bangunan dan perumahan yang hancur. Sebagian besar korban tewas terjadi di Pulau Leyte. Bencana ini juga membuat aktivitas warga lumpuh. Listrik mati dan jalur transportasi tak bisa dilalui.
Besarnya efek dari Topan Haiyan ini disamakan dengan bencana tsunami pada 2004 silam yang menimpa kawasan Samudra Pasifik, di mana dampak terbesar terjadi di Aceh.

 



"Kerusakannya sangat besar. Banyak mobil rusak seperti dilempar. Jalanan dipenuhi dengan puing-puing. Fenomena ini sama dengan tsunami beberapa tahun lalu," ujar anggota tim penanggulangan bencana PBB, Sebastian Rhodes Stampa mengacu pada tsunami 2004 di Aceh, seperti dikutip dari Nine MSN, Senin (11/11/2013).
Stampa mengatakan hal ini setelah mengunjungi Kota Leyte, salah satu kota yang paling hancur usai dihantam topan Haiyan yang dihuni oleh sekitar 220 ribu orang.
Tsunami 2004 terjadi pada 26 Desember 2004 pukul 7:58:53 WIB, yang diawali gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.
Gempa berkekuatan 9,3 skala Richter tersebut merupakan yang terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Sekitar 230 ribu orang tewas di 8 negara, di antaranya Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand. Ombak tsunaminya setinggi 9 meter.




Haiyan Picu Longsor Vietnam
Setelah menyerang Filipina, Topan Haiyan menerjang Vietnam pada Minggu 10 November kemarin. Dampaknya pun tak kalah dahsyat. Palang Merah Vietnam tengah mengevakuasi 100 ribu orang, termasuk orangtua dan anak-anak.
Topan Haiyan memang sedikit melemah saat menghantam Vietnam. Jika di Filipina kecepatannya mencapai 315 kilometer per jam, di Vietnam kecepatannya hanya 120 kilometer hingga 150 kilometer per jam.
Namun, tetap saja sejumlah kerusakan terjadi, bahkan menyebabkan tanah longsor pada pukul 04.00 waktu setempat. Palang Merah Vietnam memprediksi badai ini akan menyebabkan hujan lebat dan banjir di Hanoi, Ibukota negara itu.
Banjir diprediksi akan setinggi 20 centimeter hingga 30 centimeter. Banjir utamanya diprediksi akan terjadi di Vietnam utara, dekat perbatasan China. Kemungkinan banjir akan terjadi Senin malam nanti. (Riz/Tnt)

 

 


 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar: