Selasa, 23 Maret 2010
Hidup dengan do'a
Hidup dengan do'a
Berjuta – juta orang menemukan satu – satunya kepuasan hidup dengan do’a dalam do’a dan sembahyang, kata Gandgi.
Contoh do’a Abbas r.a.
Bagaimana kita bertahan hidup? Tidak lekas berputus asa? Tidak kelabu, berasa kosong?
“ saya sudah merasakan pengalaman paling pahit, yang sifatnya. Itu, diakuinya, pernah membuatnya putus asa. “ Hanya karena do’alah saya dapat mengatasinya. Tampa do’a, hidup terasa kelabu dan kosong. “
menurut gandhi , tokoh yang oleh Asiaweek disebut paling berpengaruh di Asia abad ini, doa’lah yang menyelamatkan jiwanya. Tampa itu mungkin sudah lama saya gila. “ pada tahap tertentu , asketis ini merasa bahwa, seperti halnya tubuh tidak dapat hidup tampa makanan tubuh, katanya, tidak seperlu do’a untuk jiwa. Sebaliknya tidak dikenal kondisi lapar do’a. karena itu, orang tidak mungkin jenuh do’a.
gandhi juga mengaku tidak pernah kehilangan rasa dami, meski dalam keadaan tidak berdaya. Dan, lagi – lagi, kedamaian itu bersumber pada do’a. “ saya bukan cerdik cendikia. Tetapi dengan rendah hati saya menyatakan diri sebagai orang yang berdo’a.”
Tiga Maha Guru Dunia, ( Budha , Yesus , dan Muhammad SAW ). demikian gandhi memberi kesaksian sudah menemukan cahaya melalui do’a – dan tidak mungkin mereka hidup tampa itu. Dan kini, “ berjuta – juta orang menemukan satu – satunya kepuasan hidup dalam do’a dan sembahyang. “
Nabi Muhammad SAW. Pernah menyatakan do’a sebagai ibadat. Lalu membacakan ; “ dan tuhanmu berfirman .Berdo’alah kepadaKu, Aku kabulkan kamu. Sesungguhnya mereka yang menyombingkan diri dari ibadat kepadaKu – akan memasuki Jahanam dalam keadaan hina’ .( Q . 40 : 60 ).lalu Nabi memberi beberapa petunjuk. Diantaranya :
•Sampaikan do’a berulang – ulang . Ibnu Mas’ud menuturkan,
Nabi, kalau berdo’a, mengulanginya tiga kali ( riwayat Muslim )
•Jangan merasa tidak dikabulkan. Rasulullah bersabda,“Do’a kalian akan dikabulkan selagi tidak tergesa–gesa.“lalu ada yang berkata,“Saya sudah berdo’a tapi belum juga dipenuhi.“Sahut Nabi,Jika engkau berdo’a, berdo’alah sesering mungkin.engkau berdo’a kepada Dzat yang Mulia “(HR. Bukhari –Muslim ).
•Berdo’a dengan optimistise. Kata Nabi,“jangan berdo’a dengan ‘ Ya Allah ‘. Ampunilah aku jika Engkau menghendaki ’Hendaknya seseorang memastikan permintaannya, karena bagi Allah tidak ada orang yang bisa memaksaNya.”(Bukhari Muslim).Hadist lain “ berdo’alah kepada Allah sambil kamu yakin do’amu diterima.”
•Dasar diterimanya do’a, dan sumberkeyakinan itu, adalah tibat. Termasuk mengembalikan yang pernah diambil, misalnya, dan menghadap Allah dengan bersih, dengan merasakan keagungan dan kebesaranNya. Bahkan gandhi bilang,
tindakan mengakui kesalahan ibarat setangkai sapu yang menyapu debu dan membuat permukaan lebih bersih dari sebelumnya. Diriwatkan dari KA’ab ibn Al – Ahbar. Katanya , dijzaman Musa a.s. Umat pernah dilanda kerisis pangan yang parah. Musa dan kaumnya keluar meminta hujan. Tetapi, sampai Nabi Musa keluar ketiga kalinya, Tuhan belum berkenan.
Lalu turun wahyu ; “ aku tidak akan memenuhi do’amu dan orang – orangmu selagi diantara kamu masih ada yang mengadu domba. “ Musa bertanya : “ Ya Tuhan, siapa diantara kami yang mengadu domba? Kami usir dia. “ Allah menjawab . “ Musa, Aku melarangmu mengadu domba, tetapi kamu meminta aku mengadu domba, lalu Musa menyeru kaumnya : “ Hai, kaumku , bertobatlah kepada Tuhan kamu, tampa kecuali , dari perbuatan mengadu domba ! “ mereka bertobat. Lalu Allah menurunkan hujan, “ diriwatkan , Umar pernah meminta Abbas r.a. paman Nabi SAW. , berdo’a memohon hujan .Abbas berdo’a :
“Ya Allah , benarkah bencana tidak akan diturunkan dari langit
kecuali karena dosa para hamba, dan tidak akan tersingkap kecuali lantaran tobat. Sudah ada sekelompok kaum yang mendatangi aku untuk memohon kepada-Mu ditempat ini, di tempat tinggal Nabi-Mu saw. Ini. Tangan – tangan kami memohon kepada-Mu dengan penuh dosa, sementara kami saling berpesan untuk bertobat, Engkaulah Dzat yang memelihara kami. Jangan kau biarkan orang menjadi sesat, jangan kau biarkan orang menjadi patah hati…. Bocah – bocah sudah merintih, orang – orang tua meminta belas kasihan , suara keras melambung tinggi penuh pengaduan, sedangkan engkau mematuhi apa yang tersembunyi, Ya , Allah, turunkanlah hujan kepada mereka sebelum mereka berputus asa dan kemudian hancur. Karena tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali mereka yang inkar.”
Selesai berdo’a, langit di atas Madinah mulai di selimuti mendung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar